Kini dengan perkembangan teknologi yang pesat, persaingan bisnis menjadi sangat ketat dan para pebisnis konvensional sudah mulai tersisihkan oleh pebisnis online yang lebih modern. Tidak hanya persaingan antar pebisnis, kini perkembangan juga muncul dikalangan pelanggan. Para konsumen atau calon konsumen sudah lebih selektif dalam membeli sebuah barang, sehingga pebisnis harus bisa meningkatkan tingkat kepercayaan bisnisnya dengan baik.

Untuk bisa menyesuaikan dengan pola perubahan yang terjadi, maka pebisnis bisa memakai strategi omnichannel. Apabila anda menerapkan strategi Omnichannel, maka akan memungkinkan konsumen berbelanja di berbagai channel yang saling terintegrasi. Secara umum, strategi Omnichannel kebanyakan dijalankan oleh para profesional di bidang bisnis online. Namun, kini strategi Omnichannel juga bisa diterapkan untuk para pemula.

1. Website Mobile-Friendly

Kebanyakan calon konsumen online memang menggunakan handphone untuk mengakses internet dan berbelanja online. Apabila anda ingin menjalankan strategi omnichannel, maka anda harus memiliki website yang mobile friendly. Anda harus siapkan website yang tampilannya cocok untuk handphone dan pastikan websitenya mudah untuk diakses, agar tidak membuat pengunjung jenuh berlama-lama mengakses website.

Strategi omnichannel memang menggabungkan 2 konsep sekaligus yaitu konsep offline dan online, hal ini membuat peranan website sangatlah penting. Dengan website yang diakses melalui handphone, maka akan mempermudah konsumen dalam melakukan transaksi dan para pebisnis juga lebih mudah dalam memberikan layanan. Apabila anda tidak bisa membuat website yang mobile friendly, maka anda bisa menggunakan jasa pembuatan website profesional.

2. Dapatkan Platform Potensial

Strategi omnichannel mengharuskan anda untuk memasarkan produk di platform yang potensial. Apabila ingin menjual produk dengan target pasar orang dewasa, maka anda bisa menggunakan Facebook dan saat target pasarnya anak muda, maka anda bisa menggunakan platform instagram. Dengan memilih platform yang potensial, maka bisnis anda akan lebih tertarget dan akan lebih cepat untuk berkembang.

Anda juga bisa memanfaatkan berbagai platform baru yang dinilai cocok dengan jenis bisnis yang anda jalankan. Langkah selanjutnya adalah memantau hasil penjualan anda di platform potensial dan lalukan evaluasi secara rutin.

3. Peta Transaksi

Ketika anda menjalankan strategi omnichannel, pastikan anda membuat peta alur transaksi untuk memudahkan konsumen melakukan transaksi di toko anda. Peta transaksi bisa dibuat menyerupai diagram atau alur yang berisikan langkah-langkah untuk bertransaksi. Anda bisa membuat diagram mulai dari mendengar nama produknya sampai dengan tahapan-tahapan transaksinya dan pastikan pembuatan desain di desain secara menarik.

Apabila sudah banyak pengunjung website yang mengerti alur transaksinya, maka akan banyak konsumen baru yang membeli produk. Semakin mudah dipahami alur transaksinya, maka akan semakin sedikit konsumen yang bertanya mengenai cara pembelian produknya.

4. Konten Sesuai

Ketika anda memiliki website untuk bisnis, maka anda harus mengurus websitenya dengan baik dan pastikan harus ada konten yang dibuat secara rutin. Kontennya tidak perlu semuanya jualan, anda juga bisa memasukan konten-konten informasi yang relevan dengan bisnis yang dijalankan. Untuk instagram, maka anda bisa upload rutin foto atau video pendek, sedangkan untuk video panjang efektif dimasukan di Youtube.

Untuk konten artikel, anda bisa memasukannya di website atau membagikannya di email. Pastikan semua konten yang disajikan tidak plagiat, sehingga bisnis anda akan dianggap profesional oleh para konsumen.

5. Segmentasi Konsumen

Setelah anda melakukan pengujian ke berbagai platform, maka anda bisa melakukan segmentasi konsumen berdasarkan data yang sudah diperoleh. Dengan data yang anda miliki, maka anda bisa membuat konten yang lebih relevan dan pemasarannya bisa lebih tertarget. Segmentasi konsumen bisa dilakukan dengan mempertimbangkan lokasi, jenis kelamin, produk yang dibeli dan masih banyak lagi pertimbangan yang lainnya.

6. Fitur Shopping

Kini memang sudah banyak platform yang menyediakan fitur belanja di dalamnya, sehingga lebih memudahkan untuk para konsumen dalam melakukan transaksi. Instagram menjadi salah satu sosial media yang telah menyediakan fitur belanja yang sangat lengkap, sehingga menguntungkan buat para pebisnis dan memudahkan untuk para konsumen. Dengan menggunakan fitur belanja, maka transaksi bisa dilakukan secara berkesinambungan.

Ketika anda memanfaatkan fitur belanja, pastikan anda memberikan keterangan yang jelas untuk memudahkan konsumen dalam mempelajari sebuah produk. Semakin mudah cara transaksinya, maka semakin cepat anda menghasilkan keuntungan dari bisnis online.

7. Dukungan Pelanggan

Dukungan pelanggan menjadi salah satu hal penting dalam penerapan strategi omnichannel, karena konsumen akan lebih percaya dengan toko yang punya review bagus dan konsumen akan ragu dengan produk atau brand yang banyak kesan buruknya. Dukungan pelanggan juga sangat penting untuk dijaga, agar hubungan yang baik bisa terjalin dan memungkinkan untuk hasilkan repeat order.

Anda juga harus memberikan layanan pelanggan di berbagai sosial media dan email. Pastikan semua kritikan atau saran anda jadikan bahan evaluasi. Baiknya anda juga menyediakan layanan pelanggan yang lebih personal seperti whatsapp atau telepon, sehingga konsumen bisa langsung menghubungi secara langsung. Pastikan anda selalu memberikan layanan yang ramah, jangan mudah terpancing dengan konsumen yang komplain.

8. Anggaran Untuk Tools Pemasaran

Ketika anda ingin strategi omnichannel berjalan dengan lancar, maka anda perlu menyiapkan anggaran untuk tools pemasaran. Nantinya akan memudahkan anda dalam menganalisis perkembangan bisnis dan anda bisa melakukan evaluasi dengan cepat. Untuk mendapatkan campaign yang menyeluruh, maka anda bisa memanfaatkan tools offline dan online. Anda juga bisa memakai tools untuk pembuatan toko online, sehingga proses integrasi ke platform lain menjadi lebih cepat dan mudah.

Anda juga bisa memanfaatkan teknik marketing berbayar dengan berlangganan email marketing atau berbagai teknik marketing berbayar lainnya. Dengan memakai teknik berbayar, tentu akan lebih optimal secara jangkauan. Namun iklan berbayar perlu dijalankan dengan strategi yang benar dan tepat.

9. Lakukan Pengujian

Untuk melihat keberhasilan strategi omnichannel, maka anda bisa melakukan pengujian secara berkala dan hasil dari pengujian, bisa anda jadikan acuan untuk hasilkan iklan yang tertarget. Anda bisa mulai dengan menguji berbagai variabel sederhana seperti subjek email atau pilihan form yang dihasilkan dari leads. Anda juga bisa melakukan pengujuan dengan cara call to action pada website, sehingga anda bisa menentukan mana yang lebih efektif.

Contoh, Pada call to action pertama anda mengharuskan konsumen untuk melakukan pembelian produk secara langsung dan untuk CTA kedua, anda bisa mengarahkan konsumen untuk melihat produk lainnya yang masih relevan dengan produk utama. Dengan cara ini, maka anda bisa menganalisa efektivitas dari kedua CTA yang dijalankan. Apabila CTA pertama lebih efektif, maka anda bisa memakai CTA pertama dan sebaliknya.

 

Download aplikasi Selleri

Kini dengan perkembangan teknologi yang pesat, persaingan bisnis menjadi sangat ketat dan para pebisnis konvensional sudah mulai tersisihkan oleh pebisnis online yang lebih modern. Tidak hanya persaingan antar pebisnis, kini perkembangan juga muncul dikalangan pelanggan. Para konsumen atau calon konsumen sudah lebih selektif dalam membeli sebuah barang, sehingga pebisnis harus bisa meningkatkan tingkat kepercayaan bisnisnya dengan baik.

Untuk bisa menyesuaikan dengan pola perubahan yang terjadi, maka pebisnis bisa memakai strategi omnichannel. Apabila anda menerapkan strategi Omnichannel, maka akan memungkinkan konsumen berbelanja di berbagai channel yang saling terintegrasi. Secara umum, strategi Omnichannel kebanyakan dijalankan oleh para profesional di bidang bisnis online. Namun, kini strategi Omnichannel juga bisa diterapkan untuk para pemula.

1. Website Mobile-Friendly

Kebanyakan calon konsumen online memang menggunakan handphone untuk mengakses internet dan berbelanja online. Apabila anda ingin menjalankan strategi omnichannel, maka anda harus memiliki website yang mobile friendly. Anda harus siapkan website yang tampilannya cocok untuk handphone dan pastikan websitenya mudah untuk diakses, agar tidak membuat pengunjung jenuh berlama-lama mengakses website.

Strategi omnichannel memang menggabungkan 2 konsep sekaligus yaitu konsep offline dan online, hal ini membuat peranan website sangatlah penting. Dengan website yang diakses melalui handphone, maka akan mempermudah konsumen dalam melakukan transaksi dan para pebisnis juga lebih mudah dalam memberikan layanan. Apabila anda tidak bisa membuat website yang mobile friendly, maka anda bisa menggunakan jasa pembuatan website profesional.

2. Dapatkan Platform Potensial

Strategi omnichannel mengharuskan anda untuk memasarkan produk di platform yang potensial. Apabila ingin menjual produk dengan target pasar orang dewasa, maka anda bisa menggunakan Facebook dan saat target pasarnya anak muda, maka anda bisa menggunakan platform instagram. Dengan memilih platform yang potensial, maka bisnis anda akan lebih tertarget dan akan lebih cepat untuk berkembang.

Anda juga bisa memanfaatkan berbagai platform baru yang dinilai cocok dengan jenis bisnis yang anda jalankan. Langkah selanjutnya adalah memantau hasil penjualan anda di platform potensial dan lalukan evaluasi secara rutin.

3. Peta Transaksi

Ketika anda menjalankan strategi omnichannel, pastikan anda membuat peta alur transaksi untuk memudahkan konsumen melakukan transaksi di toko anda. Peta transaksi bisa dibuat menyerupai diagram atau alur yang berisikan langkah-langkah untuk bertransaksi. Anda bisa membuat diagram mulai dari mendengar nama produknya sampai dengan tahapan-tahapan transaksinya dan pastikan pembuatan desain di desain secara menarik.

Apabila sudah banyak pengunjung website yang mengerti alur transaksinya, maka akan banyak konsumen baru yang membeli produk. Semakin mudah dipahami alur transaksinya, maka akan semakin sedikit konsumen yang bertanya mengenai cara pembelian produknya.

4. Konten Sesuai

Ketika anda memiliki website untuk bisnis, maka anda harus mengurus websitenya dengan baik dan pastikan harus ada konten yang dibuat secara rutin. Kontennya tidak perlu semuanya jualan, anda juga bisa memasukan konten-konten informasi yang relevan dengan bisnis yang dijalankan. Untuk instagram, maka anda bisa upload rutin foto atau video pendek, sedangkan untuk video panjang efektif dimasukan di Youtube.

Untuk konten artikel, anda bisa memasukannya di website atau membagikannya di email. Pastikan semua konten yang disajikan tidak plagiat, sehingga bisnis anda akan dianggap profesional oleh para konsumen.

5. Segmentasi Konsumen

Setelah anda melakukan pengujian ke berbagai platform, maka anda bisa melakukan segmentasi konsumen berdasarkan data yang sudah diperoleh. Dengan data yang anda miliki, maka anda bisa membuat konten yang lebih relevan dan pemasarannya bisa lebih tertarget. Segmentasi konsumen bisa dilakukan dengan mempertimbangkan lokasi, jenis kelamin, produk yang dibeli dan masih banyak lagi pertimbangan yang lainnya.

6. Fitur Shopping

Kini memang sudah banyak platform yang menyediakan fitur belanja di dalamnya, sehingga lebih memudahkan untuk para konsumen dalam melakukan transaksi. Instagram menjadi salah satu sosial media yang telah menyediakan fitur belanja yang sangat lengkap, sehingga menguntungkan buat para pebisnis dan memudahkan untuk para konsumen. Dengan menggunakan fitur belanja, maka transaksi bisa dilakukan secara berkesinambungan.

Ketika anda memanfaatkan fitur belanja, pastikan anda memberikan keterangan yang jelas untuk memudahkan konsumen dalam mempelajari sebuah produk. Semakin mudah cara transaksinya, maka semakin cepat anda menghasilkan keuntungan dari bisnis online.

7. Dukungan Pelanggan

Dukungan pelanggan menjadi salah satu hal penting dalam penerapan strategi omnichannel, karena konsumen akan lebih percaya dengan toko yang punya review bagus dan konsumen akan ragu dengan produk atau brand yang banyak kesan buruknya. Dukungan pelanggan juga sangat penting untuk dijaga, agar hubungan yang baik bisa terjalin dan memungkinkan untuk hasilkan repeat order.

Anda juga harus memberikan layanan pelanggan di berbagai sosial media dan email. Pastikan semua kritikan atau saran anda jadikan bahan evaluasi. Baiknya anda juga menyediakan layanan pelanggan yang lebih personal seperti whatsapp atau telepon, sehingga konsumen bisa langsung menghubungi secara langsung. Pastikan anda selalu memberikan layanan yang ramah, jangan mudah terpancing dengan konsumen yang komplain.

8. Anggaran Untuk Tools Pemasaran

Ketika anda ingin strategi omnichannel berjalan dengan lancar, maka anda perlu menyiapkan anggaran untuk tools pemasaran. Nantinya akan memudahkan anda dalam menganalisis perkembangan bisnis dan anda bisa melakukan evaluasi dengan cepat. Untuk mendapatkan campaign yang menyeluruh, maka anda bisa memanfaatkan tools offline dan online. Anda juga bisa memakai tools untuk pembuatan toko online, sehingga proses integrasi ke platform lain menjadi lebih cepat dan mudah.

Anda juga bisa memanfaatkan teknik marketing berbayar dengan berlangganan email marketing atau berbagai teknik marketing berbayar lainnya. Dengan memakai teknik berbayar, tentu akan lebih optimal secara jangkauan. Namun iklan berbayar perlu dijalankan dengan strategi yang benar dan tepat.

9. Lakukan Pengujian

Untuk melihat keberhasilan strategi omnichannel, maka anda bisa melakukan pengujian secara berkala dan hasil dari pengujian, bisa anda jadikan acuan untuk hasilkan iklan yang tertarget. Anda bisa mulai dengan menguji berbagai variabel sederhana seperti subjek email atau pilihan form yang dihasilkan dari leads. Anda juga bisa melakukan pengujuan dengan cara call to action pada website, sehingga anda bisa menentukan mana yang lebih efektif.

Contoh, Pada call to action pertama anda mengharuskan konsumen untuk melakukan pembelian produk secara langsung dan untuk CTA kedua, anda bisa mengarahkan konsumen untuk melihat produk lainnya yang masih relevan dengan produk utama. Dengan cara ini, maka anda bisa menganalisa efektivitas dari kedua CTA yang dijalankan. Apabila CTA pertama lebih efektif, maka anda bisa memakai CTA pertama dan sebaliknya.

 

Download aplikasi Selleri

Kolom komentar

Artikel lainnya

Produk yang mudah terjual