Bisnis online memang tidak bisa dilepaskan dari istilah e-commerce dan istilah ini sudah populer sejak lama. Secara artian, e-commerce merupakan proses jual beli yang dilakukan dengan cara online dan menggunakan platform website. E-commerce biasanya memunculkan interaksi antara penjual dengan para pembeli atau konsumen.
Kini, belanja online memang sedang menjamur di kalangan masyarakat Indonesia dan belanja online bisa dilakukan oleh siapa saja, sehingga perkembangannya sangatlah pesat. Belanja online tentu tidak memiliki batasan ruang dan waktu, sehingga para konsumen bisa melihat katalog kapanpun. Proses belanja online juga sangatlah mudah, sehingga disukai banyak orang.
Perkembangan bisnis online memunculkan banyak istilah baru dan salah satunya adalah istilah social commerce. Pada dasarnya, social commerce sangatlah berkaitan dengan gambaran sebuah toko online yang melakukan promosi menggunakan sosial media dan peranan sosial media di dalamnya sangatlah penting, karena menjadi pusat utama pemasarannya.
e-commerce dan social commerce merupakan dua istilah yang sering dianggap sama, meskipun keduanya berbeda dan keduanya memiliki kelebihan masing-masing.
Perbedaan E-commerce Dengan Social Commerce
1. Fokus
E-commerce biasanya lebih fokus pada katalog produk yang ditampilkan, sehingga pembuatan katalog produk haruslah profesional.
Sedangkan Social Commerce lebih fokus pada chat pembeli, sehingga pelayanan kepada pelanggan sangat diperhatikan. E-commerce memang hadirkan paket yang komplit, mulai dari katalog hingga proses transaksi. Sementara social commerce berfokus pada pelayanan dengan fitur chat.
2. Proses Transaksi
E-commerce memang sangat terbatas dengan katalog produk yang ditampilkan. Sedangkan Social Commerce bisa dipakai untuk media promosi atau media komunikasi yang memudahkan konsumen untuk bertanya-tanya tentang produk.
Media promosi yang dipakai seperti Whatsapp, Instagram, Facebook, Twitter, Line dan masih banyak yang lainnya.
3. Peranan Sosial Media
E-commerce tidak memiliki ketergantungan terhadap sosial media, sedangkan Social Commerce sangat bergantung dari sosial media dan dalam Social Commerce, peranan sosial media sangatlah di rekomendasikan. Apabila orang yang anda kenal merekomendasikan suatu produk, maka anda akan lebih mudah untuk percaya.
Sosial media memang bisa lebih efektif, apabila dimanfaatkan dengan benar. Teknik sosial media berbayar menjadi teknik yang banyak disukai oleh para pebisnis online, karena sangat membantu dalam proses promosi. Iklan berbayar yang paling umum adalah facebook ads, instagram ads, tiktok ads dan masih ada yang lainnya.
4. Review
E-commerce tidak selalu harus memiliki review produk, sehingga bisa ada review atau tidak. Social commerce memang memungkinkan anda untuk membagikan review produk ke teman atau orang yang dikenal dan Social commerce sangat mengandalkan review dari mulut ke mulut. Dengan adanya review, tentu sangat menguntungkan untuk penjual dan pembeli.
5. E-commerce
E-commerce merupakan platform yang bisa aktif selama 24 jam nonstop dan platform ini akan aktif setiap hari, sehingga bisa diakses kapanpun. Sedangkan social commerce memiliki jam operasional tersendiri dan platform ini akan menawarkan nilai yang dihasilkan dari interaksi seorang penjual dengan para pembeli.
E-commerce memang memberikan rasa aman untuk para konsumen, karena uang hasil pembelian ditahan dulu oleh pihak E-commerce dan barang akan dikirimkan pihak penjual melalui jasa ekspedisi. Sedangkan konsep bisnis dengan memanfaatkan social commerce, biasanya dianggap kurang aman dibandingkan dengan E-commerce.
Bisnis online memang tidak bisa dilepaskan dari istilah e-commerce dan istilah ini sudah populer sejak lama. Secara artian, e-commerce merupakan proses jual beli yang dilakukan dengan cara online dan menggunakan platform website. E-commerce biasanya memunculkan interaksi antara penjual dengan para pembeli atau konsumen.
Kini, belanja online memang sedang menjamur di kalangan masyarakat Indonesia dan belanja online bisa dilakukan oleh siapa saja, sehingga perkembangannya sangatlah pesat. Belanja online tentu tidak memiliki batasan ruang dan waktu, sehingga para konsumen bisa melihat katalog kapanpun. Proses belanja online juga sangatlah mudah, sehingga disukai banyak orang.
Perkembangan bisnis online memunculkan banyak istilah baru dan salah satunya adalah istilah social commerce. Pada dasarnya, social commerce sangatlah berkaitan dengan gambaran sebuah toko online yang melakukan promosi menggunakan sosial media dan peranan sosial media di dalamnya sangatlah penting, karena menjadi pusat utama pemasarannya.
e-commerce dan social commerce merupakan dua istilah yang sering dianggap sama, meskipun keduanya berbeda dan keduanya memiliki kelebihan masing-masing.
Perbedaan E-commerce Dengan Social Commerce
1. Fokus
E-commerce biasanya lebih fokus pada katalog produk yang ditampilkan, sehingga pembuatan katalog produk haruslah profesional.
Sedangkan Social Commerce lebih fokus pada chat pembeli, sehingga pelayanan kepada pelanggan sangat diperhatikan. E-commerce memang hadirkan paket yang komplit, mulai dari katalog hingga proses transaksi. Sementara social commerce berfokus pada pelayanan dengan fitur chat.
2. Proses Transaksi
E-commerce memang sangat terbatas dengan katalog produk yang ditampilkan. Sedangkan Social Commerce bisa dipakai untuk media promosi atau media komunikasi yang memudahkan konsumen untuk bertanya-tanya tentang produk.
Media promosi yang dipakai seperti Whatsapp, Instagram, Facebook, Twitter, Line dan masih banyak yang lainnya.
3. Peranan Sosial Media
E-commerce tidak memiliki ketergantungan terhadap sosial media, sedangkan Social Commerce sangat bergantung dari sosial media dan dalam Social Commerce, peranan sosial media sangatlah di rekomendasikan. Apabila orang yang anda kenal merekomendasikan suatu produk, maka anda akan lebih mudah untuk percaya.
Sosial media memang bisa lebih efektif, apabila dimanfaatkan dengan benar. Teknik sosial media berbayar menjadi teknik yang banyak disukai oleh para pebisnis online, karena sangat membantu dalam proses promosi. Iklan berbayar yang paling umum adalah facebook ads, instagram ads, tiktok ads dan masih ada yang lainnya.
4. Review
E-commerce tidak selalu harus memiliki review produk, sehingga bisa ada review atau tidak. Social commerce memang memungkinkan anda untuk membagikan review produk ke teman atau orang yang dikenal dan Social commerce sangat mengandalkan review dari mulut ke mulut. Dengan adanya review, tentu sangat menguntungkan untuk penjual dan pembeli.
5. E-commerce
E-commerce merupakan platform yang bisa aktif selama 24 jam nonstop dan platform ini akan aktif setiap hari, sehingga bisa diakses kapanpun. Sedangkan social commerce memiliki jam operasional tersendiri dan platform ini akan menawarkan nilai yang dihasilkan dari interaksi seorang penjual dengan para pembeli.
E-commerce memang memberikan rasa aman untuk para konsumen, karena uang hasil pembelian ditahan dulu oleh pihak E-commerce dan barang akan dikirimkan pihak penjual melalui jasa ekspedisi. Sedangkan konsep bisnis dengan memanfaatkan social commerce, biasanya dianggap kurang aman dibandingkan dengan E-commerce.
Kolom komentar
Artikel lainnya
- What Is POS Program?
- What to anticipate in a VDR for Mum Project
- Guarding Data Right from Unauthorized Gain access to
- Find Your Dream International Asian Bride With Wife-finder Com
- Ways to Install Wi fi Signal Enhancer
- Ideal Free VPN For Google android
- Just what Virtual Data Room?
- What to anticipate in an On the web Data Place
- Ways to Implement a Document Management System
- Microfinance For Small enterprises
Produk yang mudah terjual
- VS GELAS LIPAT PLASTIK PORTABLE Rp8.421
- CSB TAS SELEMPANG WANITA VALEN BORDIR RANTAI AKRILIK Rp8.518
- FFS Setelan Celana Sweater Flag USA Rp54.000
- FFS Setelan Piyama Tidur Waniga Sherly Rp31.000
- FFS Set Piyama Wanita Monkey Rp36.000